Media pembuatan lukisan tidak melulu hanya di media kanvas. Seni lukis
kaca khas cirebon contohnya. Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon sejak
abad ke 7 masehi seiring berkembanganya Agama Islam di Pulau Jawa.
Lukisan Kaca sangat terkenal sebagai media dakwah Islam Pada masa
pemerintahan Panembahan Ratu. Lukisan kaca tersebut berupa Kaligrafi dan
Wayang. Lukisan kaca khas cirebon pun terus meningkat pamornya hinggga
di pasaran mancanegara.
Media kaca yang digunakan untuk meukis memberikan efek berbeda bila
dibandingkan dengan media lain. Bila lukisan kaca dari jateng/ solo
melukis kaca layaknya melukis biasa, seni lukis kaca cirebon tergolong
unik karena lukisan dibuat terbalik yaitu lukisan dibuat dari belakang
kaca. Berikut ini serufo akan membedah bagaimana cara membuat lukisan
kaca khas cirebon.
Langkah pertama siapkan alat dan bahan meliputi:
- sepotong kaca
bisa didapatkan di toko kaca, sobat bisa minta dipotongkan sesuai ukuran
yang sobat inginkan. pilih jenis kaca glossy. Harganya cukup terjangkau
tergantung ketebalan kacanya. Sobat dapat juga menggunakan kaca bekas,
gunakan amplas atau gerinda untuk menghaluskan sisi-sisi kaca agar tidak
berbahaya.
- cat lukis + medium (pengencer)
gunakan cat lukis yang melekat pada media kaca seperti cat dengan medium minyak.
- kuas lukis
sediakan beberapa ukuran dan bentuk mata kuas, pilihlah jenis bulu kuas sesuai dengan jenis cat yang akan sobat gunakan.
- tatakan kayu penyangga tangan
diperlukan pada saat mewarnai agar taangan tidak menyentuh cat yang masih basah
- kertas dan alat tulis
Setelah semua alat dan bahan siap, sekarang waktunya soabt untuk berkarya.
1. Membuat desain.
Desain gambar gaya Cirebon memiliki ragam hias yang spesifik, sebaiknya
carilah contoh gambar yang baku misalnya Motif Wayang. Motif Wayang yang
kita pilih pindahkan ke kertas yang ukurannya sudah disesuaikan.
Sebagai hiasan depan maupun latar bagian belakang buatlah ragam hias
dengan mengkombinasikan Mega Mendung atau wadasan. Jadilah gambar Wayang
dikelilingi ragam hias khas Cirebon yang menarik dan siap diisi cat
dengan gradasi warna.
2. Memindahkan Gambar ke Media Kaca.
Pindahkan Gambar ke Kaca dengan meletakan kertas desain dibalik kaca dan
pindahkan dibagian muka dengan pena atau rapido warna hitam. Kontour
(garis gambar) yang dibuat haruslah lentur tanpa tyerputus-putus, agar
nati ketika diiisi cat maka kontour itu sebagai pembatas yang mampu
menahan lelehan cat basah. Gaya Klasik pada Lukisan Kaca Cirebon garis
gambar bisa bermacam warna karena menggunakan pena dengan cat langsung.
Berbeda dengan Gaya Modern yang menggunakan rapido dalam pembuatan
kontour (garis Gambar) hanya berwarna hitam.
3. Mengisi Cat pada bidang gambar.
Tentukan dahulu kontur warna dari gelap ke terang atau sebaliknya
sebelum memulai mengoleskan cat. setelah yakin dengan urutanyya mulailah
mengoleskan cat secara urut dari bagian yang lebih dalam ke bagian
luar. Hati-hati agar tidak menabrak batas garis (tidak meleber keluar
garis), polesan haruslah halus dan konstan (dengan tekanan kuas yang
sama). Jika warna pertama selesai, biarkan beberapa menit untuk
mengeringkan cat. Lakukan kembali pengecatan dengan warna kedua dan
seterusnya hingga selesai. Harus diingat Gradasi warna khas Cirebonan
akan tampil indah jika tidak saling bercampur, artinya garis warna
tegas, sama tebal dan sesuai urutan warna.
4. Mewarnai Ragam Hias.
Warnai ragam hias setelah selesai mewarnai objek utama agar dapat
memberikan nuasa warna yang mempunyai image 3 dimensi. Teknik seperti
ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih tua dan tegas untuk
ragam hias bagian depan objek. Sementara ragam hias bagian belakang
objek, lebih ditekankan pada warna-warna bias, yang memberikan kesan
jauh sehingga image 3 dimensi dapat terpenuhi. Ornamen Mega Mendung
harus diletakan dibagian atas, yang dimaksudkan untuk memberikan kesan
langit dan awan. Dan Ornamen Wadasan diletakan dibagian bawah atau dasar
yang memberikan kesan tanah atau bebatuan. Singkatnya Objek Wayang akan
dikelilingi ragam hias bagian bawah, atas , depan,belakang , kiri dan
kanan, sesuai dengan aturan teknik melukis kaca Cirebonan umumnya.
5. Membuat Latar Bagian Belakang Gambar (Background).
Latar Bagian Belakang (Background) diperuntukan untuk mengisi kekosongan
bagian belakang untuk mendapatkan gambar yang terkesan penuh, Biasanya
menggunakan 2 (dua) cara, pertama dilakukan pada media kaca yang sama
dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua itulah
yang memberikan kesan 3 Dimensi, karena ada jarak diantara kaca dan
tripleks penutup. Umumnnya gambar yang dibuat sebagai background berupa
polesan semprotan phyloc beragam warna dan tipis atau menggunakan
bantuan tali rafia yang diususun berjejer dan disemprot phyloc warna.
sobat dapat juga dapat berkreasi dengan menaburkan manik-manik, glitter,
dan payet ke cat basah sebelum mengering.
6. Memasang Bingkai.
Memasang Bingkai pada umumnya sama dengan pemasangan bingkai pada
lukisan lainnya. Bingkai akan dipasang ketika Lukisan kaca yang dibuat
sudah cukup kering. Pemberian penutup tripleks yang berisi gambar
background harus diberikan jarak beberapa milimeter dari kaca berisi
gambar utama. Bingkai bagian belakang yang telah tertutup harus diberi
lakban agar rapih dan jan gan lupa gantungan plus talinya di pasangkan.